Tahukah Kamu? Hari Monyet Sedunia Bukan Sekadar Perayaan, Ini Faktanya!

COMPLEATTHOUGHT.COM – Pada tanggal 14 Deseber kemarin, dunia kembali memperingati Hari Monyet Sedunia (World Monkey Day).

Meski terdengar ringan dan bahkan terkesan lucu, tetapi ternyata peringatan ini sejatinya membawa sebuah pesan yang cukup serius.

Dimana, momentum ini dimanfaatkan untuk dapat mengajak masyarakat di Dunia agar lebih peduli terhadap keberadaan monyet dan juga primata lain yang selama ini kerap dianggap sepele.

Hari Monyet Sedunia awalnya muncul sebagai sebuah kampanye kreatif yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kesadaran tentang primata.

Namun dengan seiring waktu yang berjalan, peringatan ini berkembang menjadi sebuah sarana untuk refleksi tentang berbagai persoalan yang dihadapi monyet di alam liar sana.

Mulai dari kerusakan habitat, konflik dengan manusia, hingga eksploitasi yang terjadi atas nama hiburan maupun kepentingan ekonomi.

Selama ini, hewan monyet sering digambarkan sebagai hewan yang terkenal usil, lucu, atau bahkan mengganggu.

Padahal, di balik citra tersebut, primata memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Tak sedikit spesies monyet berfungsi sebagai alat untuk penyebar biji alami yang dapat membantu regenerasi hutan.

Peran ini penting, karena tanpa peran ini, siklus alam bisa saja terganggu dan juga nantinya akan berdampak pada keberlangsungan lingkungan secara keseluruhan.

Sayangnya, berbagai laporan konservasi menunjukkan bahwa populasi monyet di banyak wilayah dunia terus mengalami penurunan.

Ada beberapa Faktor yang mengakibatkan hal ini bisa terjadi seperti alih fungsi hutan yang menjadi permukiman atau kawasan industri, perburuan liar, serta perdagangan satwa ilegal menjadi ancaman utama.

Peringatan Hari Monyet Sedunia kemarin kembali menyoroti kenyataan pahit yaitu bahwa sebagian besar ancaman tersebut berasal dari aktivitas manusia.

Bahkan parahnya lagi, di Indonesia isu ini terasa semakin relevan. Dimana, Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman primata dunia, dengan berbagai spesies monyet yang hidup di hutan, pegunungan, hingga kawasan pesisir.

Namun dalam kenyataan yang terjadi di lapangan, keberadaan mereka justru sering kali terdesak oleh pembangunan dan juga ekspansi yang dilakukan oleh manusia.

Konflik antara manusia dan monyet ini pun pada akhirnya kerap terjadi, terutama di wilayah yang habitat alaminya semakin menyempit.

Melalui peringatan hari monyet sedunia kemarin, berbagai pihak kembali turut mengingatkan bahwa pelestarian primata tidak selalu harus dimulai dari langkah yang besar.

Kamu juga bisa ikut memberikan kontribusi melalui cara-cara sederhana, seperti tidak memberi makan monyet liar sembarangan, tidak mendukung konten eksploitasi satwa di media sosial, serta ikut andil untuk menyebarkan informasi edukatif tentang pentingnya menjaga satwa liar dan lingkungan.

Hari monyet sedunia juga menjadi sebuah pengingat untuk kita dapat mengubah cara pandang terhadap monyet.

Mereka bukan hanya sekadar objek hiburan, tontonan wisata, atau bahkan konten viral.

Lebih daripada itu, Monyet juga merupakan makhluk hidup dengan kecerdasan, emosi, dan juga struktur sosial yang kompleks.

menjaga dan menghormati mereka berarti kita dapat memberikan sebuah ruang hidup yang layak dan aman di habitat aslinya.

Peringatan yang berlangsung kemarin itu juga menegaskan satu pesan penting untuk kita, dimana kepedulian terhadap monyet dan primata lain ternyata bukan hanya soal menyelamatkan satu spesies, tetapi juga menjaga sebuah keseimbangan alam yang berfungsi untuk menopang kehidupan manusia.

Dengan kata lain, menjaga primata berarti kita juga telah menjaga masa depan lingkungan itu sendiri.

Leave a Comment